RIZAL RAMLI: PEMBERONTAK DI FAKSI JOKOWI?

Masuknya Doktor Ekonomi Boston University, Rizal Ramli ke dalam kabinet Jokowi  menjadi pembicaraan hangat. Gaya Rizal yang vokal pada tiap rezim, termasuk rezim Jokowi melahirkan pertanyaan, apakah Jokowi gak salah memasukkan macan ke dalam dapur rumahnya?

Ajakan kepada Rizal untuk masuk dalam ring 1 kekuasaan Jokowi bagi beberapa pihak justru menjadi sinyal kuat bahwa Jokowi masih punya niat baik untuk memperbaiki negeri ini. Salah satu hobi Rizal sejak era Soeharto adalah membongkar kezaliman penguasa dan membela nasib kaum terbawah. Atas sikap politiknya tersebut, ia pernah merasakan status menjadi tahanan politik Soeharto.

Jokowi yang sudah melalui berbagai level kekuasaan, walikota, gubernur sampai presiden, tentu sangat paham positif-negatif memanggil orang super kritis seperti Rizal masuk ke dalam ring inti. Karena sejatinya, Rizal yang juga punya jejak sebagai dosen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini, tak sendirian, ia memiliki banyak kader dan jaringan yang sangat aktif mendorong perlawanan terhadap penjajahan dalam berbagai bentuknya di abad super modern ini.

Jokowi tentu sudah menghitung bahwa Rizal akan menjadi kekuatan untuk menuntaskan mimpi-mimpinya tentang Indonesia yang lebih mulia. Rizal diharapkan ikut menertibkan atau memberi shock theraphy kepada semua pihak dalam pemerintahan yang masih nakal dalam menjalankan amanah rakyat. Sebagaimana yang pernah dilakukan saat menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) pada tahun 2000 di era Gusdur.

Foto: news.okezone.com
Foto: news.okezone.com

Perjalanan 10 bulan kekuasaan, Jokowi mulai membaca siapa timnya yang tulus berjuang untuk negara, siapa yang sedang-sedang, dan siapa yang nakal. Memanggil Rizal Ramli yang pernah merasakan menjadi menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, 2000-2001 adalah upaya konkrit untuk memperkuat faksi Jokowi dalam lingkaran kekuasaan. Jokowi tentu paham bahwa untuk melaksanakan segala hal ideal yang telah dijanjikan saat pilpres, ia membutuhkan kerjasama banyak pihak. Risikonya dalam pemerintahannya terdiri dari beberapa faksi. Apalagi ia tidak memiliki partai secara langsung, makanya ia harus pandai menari di tengah keramaian lalu lintas kekuasaan.

Pengalaman Rizal di berbagai bidang, termasuk menjadi penasehat ekonomi PBB bersama ekonom kelas dunia seperti Amartya Sen, Sir James Mirrlees Alexander, dan Rajendra K Pachuri diharapkan dapat memperkuat faksi Jokowi, karena faksi lain ditakutkan terlalu kuat sehingga bisa tidak tertib menjalankan perintah dan sumpah jabatan. Masuknya Rizal dengan jejaring intelektual kritis dan aktivis jalanan yang kuat diharapkan dapat memberi keseimbangan pada faksi-faksi yang ada dalam lingkaran kekuasaan. Rizal diharapkan menjadi pemberontak atas segala moral hazard para oknum di dalam kekuasaan.

Foto: segalaberita.com
Foto: segalaberita.com

Saat masih aktif di arena politik lokal, Jokowi sudah terbiasa menjadikan Rizal sebagai salah satu teman curhat intelektual. Makanya, pengangkatan sebagai menteri koordinator yang sangat strategis merupakan pilihan yang logic. Jokowi menghitung bahwa untuk melaksanakan revolusi mentalnya, butuh tambahan orang revolusioner di dalam mobil kekuasaannya.

Selamat berkerja Bapak Rizal Ramli

Buktikan bahwa kabinet kerja, menggunakan kata KERJA sebagaimana hakekatnya kata kerja, bukan makna sebagai kata benda.

 

* Tulisan ini pernah dimuat di http://www.mahasiswaindonesia.com/berita-rizal-ramli-pemberontak-di-faksi-jokowi.html#.VdarnbKqqkp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *