PERSAUDARAAN ASSET PARE dan FKBS beserta SUMPAHNYA

Silaturahmi alumni Asset Pare Association Of Sulawesi Student, Kampung Bahasa Pare Kediri Jatim di Myko,  Panakukang Mall Makassar,  pada 23/6/2017 mengingatkan kami pada beberapa janji.

Dulu kami pernah bersumpah di tanah rantau sana,  bahwa kelak orang Sulawesi yang mau belajar English,  tidak perlu meninggalkan keluarga di kampung,  menyeberangi lautan,  menghabiskan tabungan,  apalagi persiapan Panai.

Dulu,  di malam yang sunyi ala Pare,  kita sesama pelajar rantau bersepakat bahwa seorang perantau yang pulang kampung,  tapi tidak memberi manfaat untuk kampungnya, maka lebih layak disapa sebagai pengecut.

IMG_20170624_165022

Alhamdulillah,  Puji Ilahi,  sejak 2012 sudah ada Fkbs Forum Kampung Bahasa Sulawesi.  Pembelajaran english ala Pare Kediri.  Tentu harga juga ala Pare (murah, meriah dan wajib bermutu).

Dalam 5 tahun perjalanan FKBS sudah banyak yang telah menjadi mitra.  Diantaranya Kalla Group,  BNN,  Sekolah Islam Athirah dan beberapa panti asuhan,   pesantren serta sekolah dan kampus di Tanah sul-sel.

Pertanggungjawaban atas refleksi bahwa tiap profit ada hak kaum tertindas, maka sudah ada 5 pihak yang kami @fkbs, haramkan uangnya masuk di kas,  yakni aktivis civil society,  sahabat difabel,  teman duafa,  keluarga/kekasih tim dan tetangga.

IMG_20170623_221237
Demikianlah,  tanpa organ perantau bernama Asset di tanah Pare Kediri,  mungkin FKBS dengan visi perlawanannya pada kapitalisasi pendidikan masih sekedar menjadi realitas imajinatif dan tak pernah memiliki makna pada realitas eksternal.

Salam hormat kepada pengurus Asset dulu,  kini dan di hari esok yang secara sadar memilih menjadi pelajar sekaligus pelayan bagi para perantau Sulawesi di Pare Jatim.

Pemuliaan yang tinggi kepada para alumninya yang terus bekerja di bawah langit Tuhan untuk membumikan english agar referensi asing bisa dikonsumsi langsung,  serta beasiswa kampus luar juga bisa diraih oleh kalangan menengah ke bawah karena toefl/ielts nya bisa diperoleh secara gratis atau terjangkau.

***
Tentu setting gerakan tersebut masih banyak titik lemah,  karena mungkin masih banyak jerawat di hati penggeraknya,  namun untuk kepentingan ikut  memperkaya referensi, serta untuk memuliakan ajaran Pramoedya Ananta Toer bahwa Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Maka semua proses dealektis panjang tersebut, kami sudah abadikan dalam 2 buku,  yakni Pare dan Catatan Tak Usai (Philosophia Press,  2012) dan Pendidikan Tanpa Kasta: Jejak Perjuangan FKBS (Philosophia Press, 2015)

Salamaki mudik
Mohon maaf lahir batin.

Lao Sappa Deceng Lisu Mappadeceng.

www.fkbs.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *