5 Peluang Dovizioso Juara Dunia
Jika Moto 3 dan Moto 2 telah menentukan juara dunia saat ini, maka MotoGp masih menyisakan kisah yang menegangkan karena Marquez dan Dovizioso masih harus bertarung menjadi joki kuda besi terbaik kelas MotoGp. Pebalap asal Italia tersebut saat ini mengoleksi 261 poin atau terpaut 21 angka dari Marquez yang memuncaki klasemen. Syarat bagi Dovi untuk juara dunia adalah harus memenangi balapan sembari berharap Marquez tak finis 11 besar.
Ada lima sebab Dovi bisa meraih juara dunia tahun ini, diantaranya:
Karma Marquez
Dua tahun lalu Marc sukses membatalkan mimpi Rossi untuk menjadi juara dunia ke sepuluh setelah bermain mata dengan Lorenzo. Olehnya itu, di momen ini tentu Rossi sangat berharap agar Dovi yang menjadi juara dunia. Sudah beberapa kali Valentino menyampaikan harapannya tersebut ke awak media. Lebih lengkap tentang derita Rossi karena Marquez bisa dibaca disini.
Spirit Italia
Solidaritas pembalap Italia kelihatan pada seri penutup Valencia 2015, saat Rossi bertarung dengan Marquez. Bahkan secara terbuka Ionone yang saat membalap untuk Ducati secara terbuka berkata “Rossi rajanya dan kami prajuritnya”. Dua minggu kedepan, kemungkinan spirit ini kembali mucul untuk mengawal Dovi menjadi pemenang, dengan tagline, Dovi rajanya dan kami prajuritnya. Adapun Rossi sebagai dewan syuronya.
Spirit Italia semakin kuat dengan keberhasilan Morbidelli yang juga murid Rossi memastikan geklar juara dunianya di Sepang tadi. Jika Dovi juga juara di MotoGp, maka akan semakin menyempurnakan kualitas orang Italia di dunia balap motor paling bergengsi ini.
Mewaspadai Rekor Marquez
Salah satu narasi yang dibangun dua tahun silam tentang sikap Marquez yang lebih memilih membantu Lorenzo untuk juara dunia dengan berupaya secara nyata untuk menghalangi Rossi meraih juara dunia yang ke 10 adalah supaya rekor Rossi tidak sulit untuk dilampaui. Semua pembalap ingin menjadi legenda hidup, makanya rekor harus mereka torehkan sebanyak mungkin. Cara lainnya adalah menghalangi seseorang untuk meraih rekor yang terlalu banyak yang sulit untuk dikejar.
Rumus tersebut di tahun ini berlaku kepada Marquez. Pembalap muda lainnya tentu ingin melampaui rekor Rossi yang juara dunia 9 kali, tapi jika itu sulit, setidaknya bisa melampui atau menyamai rekor segenarasi mereka, Marquez yang sudah lima kali meraihnya.
Skenario Ducati
Motor Ducati di ajang MotoGp 2017cukup banyak yakni delapan, baik yang langsung pabrikan, maupun satelit, adapaun Honda ada lima motor yang diturunkan. Semua rider motor tersebut akan berkerjasama untuk mengembalikan kejayaan Ducati yang diraih satu dekade yang lalu melalui keperkasaan seorang Stoner. Jika Ducati bisa mejadi juara di musim ini, maka tentu akan menambah kepercayaan diri tim dan pembalap Ducati untuk menguasai musim MotoGp kedepannya.
Peta Musuh
Setiap manusia tentu memiliki musuh, nabi saja memilikinya padahal kualitas kemanusiaan diatas rata-rata. Konflik adalah keniscayaan dalam hidup, hanya konteks apa konflik itu muncul dan bagaimana manajemen atas konflik tersebut.
Jika membandingkan figur Marquez dan Dovi, maka Marc lebih memiliki banyak musuh daripada Dovi. Bahkan musuh Marc yang pertama adalah sang legenda hidup Rossi. Marc sudah beberapakali mengeluhkan sikap fans Rossi yang masih konsisten membencinya. Bahkan di race Malaysia tadi, sangat bisa terbaca, teriakan huhuuu, di saat Marc di shoot kamera atau Marc lewat di depan pengangum Rossi.
Tokoh yang berpangaruh di balapan Valencia nanti juga adalah Lorenzo, seperti yang ditampilkan di Malaysia. Lorenzo tidak mendahulukan egonya. Dia seperti memberi jalan kepada Dovi untuk mendapatkan poin tertinggi di Sepang, sehingga Marc batal merayakan gelar juara dunianya.
Sebuah kesalahan Lorenzo di tikungan terakhir saat lima lap tersisa, kemudian dimanfaatkan Dovizioso untuk mengambil alih posisi pertama dan meraih kemenangan di Sirkuit Sepang.
Bagi seorang pembalap acting hampir jatuh itu sangat mudah. Terlalu banyak cara untuk sekedar mengondisikan ban selip sedikit. Seorang Lorenzo sudah lima kali meraih juara dunia, tentu sangat mudah acting seperti itu.
Lorenzo tentu paham, bahwa dia tak punya konflik dengan Dovi. Apalagi ditambah motivasi dari pemilik dan tim agar semua pembalap bersatu untuk kemenangan Ducati. Maka Lorenzo bisa menerima untuk bekerja dalam team order.
Salam.